Dalam sejarah panjang pemikiran Islam, ada banyak “kata” yang seringkali dianggap saling berbenturan dan membentuk sebuah efek paradoksal. “Kata” itu bisa saja mewakili sebuah kelompok pemikiran (firqah), seorang tokoh, atau juga sebuah pemikiran tertentu. Diantara deretan “kata-kata” yang saling paradoks itu mungkin tidak salah jika kita menyebut “Ibnu Taimiyah” (sosok tokoh pemikiran penting abad 7 H) dan “Tasawuf” (sebuah aliran pemikiran yang sudah lama berkembang) sebagai salah satu contohnya. Baca entri selengkapnya »
Filed under: Tasawuf, hadlir, Ibn Taimiyah, qiraati, Tasawuf, Tasawuf ala Ibn Taimiyah, Tasawuf meurut Ibn Taimiyah, Tauhid
YOUR COMMENTS